PT BANK CENTRAL ASIA TBK (BBCA)
TANGERANG SELATAN - Galeri Investasi Universitas Pamulang seperti biasa melakukan kegiatan
Riset Emiten Saham untuk menemani anda semua. Seperti biasa, proyek ini
melibatkan kerjasama (teamwork) antara divisi Edukasi dan Riset Galeri Investasi
Univetsitas Pamulang. Informasi ini dibuka untuk civitas akademika UNPAM dan
masyarakat umum dengan harapan dapat berbagi informasi mengenai hasil dari
analisis fundamental dan teknikal yang telah dilakukan oleh divisi Riset GI
UNPAM. Emiten ini bergerak dibidang produk dan layanan
perbankan, termasuk perbankan ritel, korporasi, dan internasional. Perusahaan
ini adalah perusahaan jasa keuangan terkemuka di Indonesia bahkan di Asia juga
loh. Nah, sobat investasi pasti
udah pada penasaran kan kira-kira emiten apa yang akan dibahas. Sudah ada yang
tahu nggak nih emiten apa yang akan kita bahas? Emiten yang akan kita bahas
kali ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Company Profile
PT Bank Central Asia Tbk
(BBCA) didirikan pada tahun 1955 dan merupakan bank swasta terbesar di
Indonesia berdasarkan aset, kapitalisasi pasar, dan jumlah nasabah. Berkantor
pusat di Menara BCA, Jakarta, BBCA menawarkan berbagai produk dan layanan
perbankan yang lengkap untuk individu, korporasi, dan internasional.
Kegiatan Usaha
Pada 2017 BCA mendirikan PT Central Capital Ventura (CCV) guna mengikuti inovasi layanan keuangan berbasis digital. Produk dan layanan Perseroan yaitu: produk simpanan, layanan transaksi perbankan, perbankan elektronik, layanan cash management, kartu kredit, bancassurance, produk investasi, fasilitas kredit, Bank garansi, fasilitas ekspor impor dan fasilitas valuta asing. Pada 2017 Jumlah kantor wilayah ada 12 terdiri dari (146 kantor cabang utama, 856 kantor cabang pembantu dan 244 kantor kas) tersebar di seluruh Indonesia, kantor non wilayah (1 kantor cabang utama) dan satu kantor perwakilan di Jakarta Pusat.
Analisis Fundamental
Financial |
|
Revenue (IDR) |
106.417 B |
Asset (IDR) |
1444.01 T |
Equitas (IDR) |
227.16 T |
Liabilitas (IDR) |
1216.67 T |
Net Profit (IDR) |
12.88 T |
Profitability Ratio |
|
Gross Profit Margin (%) |
88.60 |
Net Profit Margin (%) |
45.94 |
Return On Equity (%) |
22.01 |
Return On Asset (%) |
3.46 |
Liquidity Ratio |
|
Current Ratio (%) |
96.95 |
Quick Ratio (%) |
96.95 |
Cash Ratio (%) |
9.22 |
DER (%) |
535.59 |
Valuation |
|
PER (x) |
23.33 |
PBV (x) |
5.29 |
NCAV (IDR) |
0.016570395 |
- Pada kuartal I tahun 2024 BBCA mampu membukukan pendapatan bunga mencapai Rp21,4 Triliun sementara pada kuartal I tahun 2023 sebesar Rp19,7 Triliun sehingga pendapatan BBCA mengalami kenaikan sebesar 8,6%.
- Dan pada kuartal I tahun 2024 BBCA mampu membukukan laba bersih mencapai Rp12,29 Triliun sementara pada kuartal I tahun 2023 sebesar Rp10,98 Triliun sehingga laba bersih BBCA mengalami kenaikan sebesar 11.9%.
- BBCA membagikan Deviden Rp227,5/lembar saham untuk tahun buku 2024, jika di bandingkan dengan tahun sebelumnya di bulan yang sama, jumlah tersebut naik 33,8% di mana untuk tahun buku 2023 Rp170/lembar saham .
Sumber : RTI Business dan IDX
(Data diambil pada tanggal 24 Mei 2024, Mengacu pada laporan keuangan Kuartal I Tahun 2024)
Analisis Teknikal
Untuk trend line BBCA saat ini masih dalam kondisi down trend, jika di lihat menggunakan indikator MACD saat ini BBCA baru saja membuat death cross yg menandakan ada potensi penurunan untuk saham BBCA, hal tersebut didukung dengan sebelumnya BBCA membentuk candle evening star yang menandakan pola downtrend. Namun, pada waktu yang sama BBCA juga berada pada garis support 1, maka ini perlu candle konfirmasi apabila menembus support maka akan melanjutkan downtrendnya, jika memantul maka kemungkinan bisa merubah trend menjadi up trend, akan tetapi kecil kemungkinannya.
Kesimpulan
PT Bank
Central Asia Tbk (BBCA) adalah bank swasta terbesar di Indonesia, didirikan
pada tahun 1955 dan berkantor pusat di Jakarta. BBCA menawarkan berbagai
layanan perbankan untuk individu, korporasi, dan internasional, serta
berinovasi dalam layanan keuangan digital melalui PT Central Capital Ventura
(CCV).
Hingga kuartal I 2024,
BBCA mencatatkan pendapatan sebesar Rp21,4 triliun, naik 8,6% dibandingkan
periode yang sama tahun sebelumnya, dengan laba bersih mencapai Rp12,29
triliun, naik 11,9%. Rasio profitabilitas BBCA menunjukkan kinerja yang solid
dengan Gross Profit Margin 88.60% dan Net Profit Margin 45.94%. Namun, rasio
likuiditas seperti Cash Ratio 9.22% dan DER 535.59% menunjukkan ketergantungan
yang tinggi pada hutang. Dari sisi valuasi, PER BBCA berada di angka 23.33 dan
PBV 5.29.
Secara teknikal, saham
BBCA sedang dalam tren penurunan dengan indikator MACD menunjukkan death cross
dan pola candle evening star. Saham ini berada pada garis support kunci, dan
perlu konfirmasi lebih lanjut apakah akan menembus support atau memantul. Secara
keseluruhan, meskipun kinerja keuangan BBCA kuat, kondisi teknikal menunjukkan
potensi penurunan lebih lanjut, sehingga investor perlu berhati-hati dan
memantau perkembangan sebelum mengambil keputusan investasi.
Salam Investasi.....!!!
Penulis : Pertiwi Agustina_Anggota Divisi Edukasi Galeri Investasi UNPAM
Penyunting : Sofhya Cahyani_Ketua Divisi Edukasi Galeri Investasi UNPAM